Jumat Pagiku Bersamamu Anakku
Hujan pagi ini menggerakkan jari ini untuk menulis kejadian pekan silam yang tertunda dituangkan di Beranda website ini dengan judul "Jumat Pagiku Bersamamu Anakku". Tepatnya tanggal 14 Februari 2020 adalah hari Luar Biasa seperti hari Jumat sebelumnya yang diwarnai dengan memasak SUP dan Bubur di rumah Ibu Lusi Astuti sang IBUNDA SAGA. Jumat kali ini pejuang PKK Desa Plunjaran melanjutkan kegiatan mulianya yang telah menjadi salah satu program unggulan yaitu "Jumat Bersama Difabel". Sebelum melanjutkan artikel, sedikit cuplikan diskusi kecil diruang berukuran 3 x 3 meter di atas kasur empuk yang mentul dengan material pegas di dalamnya. Pukul 02.00 WIB dini hari waktu itu .....".....Yah, besok Jumat kegiatan difabel ditunda ya...ada Senam bersama untuk kegiatan Lomba".
"....$%#@%$$%$%@$%$@%$@%@%$@%$*((*(*&@*(*@&()@ (sensor)". titttttttttt (tausiyah kecil terjadi).
Akhirnya, Terimakasih Ibu-ibu Hebat, Jumat 14 Februari 2020 anak-anakmu tidak kesepian akan kehadiranmu sebagai lanjutan program "Jumat bersama difabel". Hari itu banyak sekali kegiatan, dimana jadual berkumpulnya anak-anak yang diberikan Kesempurnaan Berbeda hampir tertunda. ibu Lusi disibukkan dengan kegiatan peringatan keluarga yang telah meninggal dunia, Ibu Fatonah melakukan terapi rutinnya demi ATTAF RAUF Sahabat dari SAGA dari Dusun Pandagan, sedangkan FAJAR (WYSAM MAHENDRA AL FARUQ) sahabat lainnya SAGA-pun sedang berlibur di rumah neneknya di Banjarnegara. IBU Penggerak PKK tidak menyerah untuk mengumpulkan anak-anak lain, dan akhirnyapun sampailah di rumah SABIAN yang sedang digendong ibunda hebatnya Marwati Pujotanti. Seperti Jumat sebelumnya, kali ini kegiatan memasak yang sederhana namun bergizi sudah dilakukan ditempat ketua penggeraknya dengan menu BUBUR SUMSUM dan PUDING serta susu bubuk kebutuhan balita pada umumnya. Disana Allah membuka dan menggeser perasaan luar biasa dari Ibu-Ibu PKK, dihari itu JUMAT SENAM menjadi lupa dengan berjumpanya dengan SABIAN.
SABIAN nempel seperti perangko yang ternyata membuat nenek dan ibu PKK terharu melihat dan merasakan kejadian tersebut. Gaya tarik pun Allah gulirkan kepada ibunya SAGA, sehingga yang tadinya berhalangan berkumpul, namun hari itu menyusul ke tempat BUNDA seperjuangannya yaitu IBU MARWATI PUJOTANTI. Kasih sayang merekapun dibagi bersama SABIAN, semoga beban perasaanpun hilang muncullah semangat LUAR BIASA sebagai Bunda HEBAT pengasuh balita difabel.
Ternyata, hari itu dilanjutkan ke Dusun Pesanggrahan dan di sanapun bertemu dengan penyandang difabel berusia 17 tahun. Namanya HANIF putra dari IBU TURAH, berbagi rasapun terjadi juga disana. Lagi-lagi helaan nafas sebagai ungkapan syukur kepada Allah SWT kembali terucap di hati.
Seperti Artikel sebelumnya, bahwa tujuan penulisan artikel ini adalah sebagai renungan akan rasa syukur dan berbagi rasa suka maupun duka antara IBU sang pemilik kaki SYURGA ini.
Akhirnya, ucapan terimakasih dan maaf saya haturkan kepada ketua penggerak PKK Desa Plunjaran, semoga diskusi kecil malam itu menjadikan motivasi untuk Jumat Pekan Depan.
Teruslah Berjuang Ibu-Ibu Penggerak PKK Desa Plunjaran. Tumbuhkan semangatmu untuk berjuang demi NEGARA INDONESIA melalui Desa kita, Desa Plunjaran yang bermartabat.
Sampai Jumpa Jumat Depan,
Salam